Selamat pagi, Oners!
Kenapa semakin tinggi semakin tinggi suatu tempat suhunya semakin dingin? Padahal kita kan semakin dekat dengan matahari yang panas? Pasti ada yang bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi? Mengherankan bukan?
Jawabannya sederhana, ini disebabkan karena kerapatan molekul diudara. Di dataran rendah kerapatan molekul udara sangat padat dan memiliki tekanan yang tinggi. Sedangkan pada dataran tinggi kerapatan molekul udara lebih rendah dan juga memiliki tekanan yang rendah pula.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Ini disebabkan karena udara juga memiliki berat. Karena udara memiliki berat maka mereka akan saling menekan ke bawah, sehingga menyebabkan banyak udara yang akan berkumpul di dataran rendah. Dan pada akhirnya udara yang berada pada dataran tinggi akan lebih renggang atau kesepian.
Apa buktinya?
Ini bisa di buktikan dengan cara sederhana. Yaitu ketika kita berada di tempat yang tinggi misalnya seperti luar angkasa. Kita akan sulit bernapas, ini disebabkan karena kadar udara di tempat tinggi lebih sedikit dari pada di dataran rendah. Sehingga kita akan kesulitan untuk bernapas karena udara yang semakin sedikit.
Lalu apa hubungan kerapatan udara dengan suhu?
Karena molekul udara setiap waktu selalu bergerak dan menghasilkan energi kinetik yang mana hal ini disebut dengan gerak brown. Maka molekul udara di dataran rendah yang cenderung lebih padat bergerak, maka akan saling berbenturan atau bertabrakan. Nah, dalam ilmu fisika setiap benda yang bertabrakan atau berbenturan akan menimbulkan panas. Karena dataran rendah memiliki kerapatan molekul tinggi, maka intensitas tabrakan molekul akan sering terjadi dan panas yang dihasilkan semakin banyak. Berbeda dengan di dataran tinggi yang kerapatannya rendah, tabrakan antar molekul tidak terlalu sering terjadi.
Dan juga molekul-molekul di udara juga menyerap panas dari sinar matahari. Jadi semakin tinggi kerapatan molekul udara di suatu tempat maka panas yang diserap akan semakin tinggi. Dan karena hal itulah di dataran rendah udara lebih panas dari pada di dataran tinggi.
Tidak mengerti? Mari kita buat contoh sederhana.
Mari kita bayangkan molekul udara seperti mobil. Pada dataran rendah seperti Jakarta banyak terdapat mobil. Dan mobil-mobil ini selalu bergerak. Jika sebuah mobil bergerak dan menabrak mobil lain di depannya, sudah dipastikan suasana akan menjadi panas. Apalagi kalau yang ditabrak adalah mobil orang kaya. Berbanding terbalik dengan daerah pegunungan yang hanya memiliki sedikit mobil dan tabrakan antar mobil jarang terjadi. Karena inilah suasana di pegunungan adem-adem aja.
Penurunan suhu udara ini bisa kita perkirakan. Menurut teori Braak, setiap kenaikan 100 meter suhu udara akan berkurang 0,62 derajat Celcius. Jadi tinggal dihitung saja.
Kesimpulan
Suhu udara dipengaruhi oleh kerapatan molekul diudara. Kerapatan molekul pada dataran rendah lebih tinggi, sehingga suhu udara lebih panas dibandingkan dengan dataran tinggi yang memiliki kerapatan moleku lebih rendah.
0 Comments